Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Simfoni Cinta Jose, Akankah Ayah Berhenti Mencintaiku?

23 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 23 Juni 2019   06:01 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prang!

Bunyi barang pecah di kaki tangga menyadarkan mereka. Refleks Ayah Calvin dan Bunda Alea melompat berpisah. Terburu menaiki tangga ke teras.

"Jose!" Bunda Alea memekik tertahan.

"Sayang..." Ayah Calvin berkata cemas, cemas luar biasa.

Guci mahal itu hancur. Kaki, tangan, dan kepala Jose terluka. Darah segar menodai marmer bagai bunga-bunga merah.

Kesakitan berbaur dengan kecemasan. Mudah sekali Jose terluka, persis Ayahnya. Mungkinkah mereka memiliki kelainan darah yang sama?

"Ayah..." rintih Jose kesakitan.

Tanpa kata, Ayah Calvin menggendongnya ke kamar utama. Bunda Alea memanggil dokter. Ketiga asisten rumah tangga panik melihat ceceran darah.

Hati Jose perih, sangat perih. Mengapa Ayahnya baru kembali sekarang? Luka adalah kunci.

"Ayah...Jose nggak mau sakit terus. Jose mau main basket lagi, traveling sama Ayah, dan lanjutin nulis Manusia Bandara."

Dalam kesakitan, anak lelaki berparas tampan dan berhidung mancung itu menyebut-nyebut harapannya. Ayah Calvin terenyuh. Ya, waktunya tersita untuk hal lain akhir-akhir ini. Pantas saja bila sang buah hati semata wayang merindukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun