"Album itu kutemukan di koleksi foto keluarga. Oh Gabriel, ternyata almarhumah Ma Sivia istrinya Ayah Calvin! Ma Sivia itu Bunda kamu, Gabriel!"
Ma, lingua Manado untuk adik perempuan dari orang tua. Tentu saja Jose kaget mendengarnya. Mengapa tidak ada yang memberi tahu?
Album bersampul biru itu terbanting. Silvi terlonjak kaget. Wajah Jose dihiasi amarah. Ia marah, marah pada Ayah Calvin.
** Â Â
Sepertiga malam itu sangat dingin. Bukan karena suhu mendadak turun drastis. Atmosferlah yang mendinginkannya.
"Ayo dimakan dulu, Sayang. Sedikit aja..." bujuk Ayah Calvin sabar.
"Nggak mau! Ayah jahat!" tolak Jose kasar.
Ayah Calvin menghela nafas berat. Sekali ini saja, Jose tak peduli. Lupakan soal Ayah Calvin yang kelelahan merawatnya di usia yang tak lagi muda. Lupakan kalau kondisi darah Ayah Calvin tak seperti orang kebanyakan.
"Ayah salah apa?" Ayah Calvin bertanya dengan nada letih.
"Ayah nggak pernah cerita sama Jose! Ayah sembunyiin semuanya! Silvi itu sepupu Jose, kan?"
Ayah Calvin terperangah. Tak diduganya rahasia itu akan terungkap. Lembut dicengkeramnya pundak Jose.