Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Malaikat Pemberi Pesan Damai Itu Calvin Wan

15 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 15 Mei 2019   06:51 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajah lelaki berjaket hijau itu kuyu. "Ah, Tuan mungkin sudah lupa. Saya Farhan Paz. Pengamen cilik yang pernah Andaberikan makanan berbuka di depan vihara."

**   

Kejadiannya belasan tahun lalu. Waktu itu, Ayah Calvin belum menikah. Tentunya Jose belum lahir.

"Gana...Smita, ayo Sayang. Ini pakai dulu seat beltnya."

Beberapa hari sebelum Waisak, Ayah Calvin mengajak dua keponakan kecilnya ke gerai pizza. Mereka melonjak kegirangan. Pelan-pelan Ayah Calvin memakaikan seat belt. Kemudian dia melajukan mobilnya meninggalkan mansion mewah itu.

Sepanjang perjalanan, Gana dan Smita berceloteh tak henti-hentinya. Si cantik Smita manja sekali. Dia merebahkan kepalanya di pundak Ayah Calvin. Dia minta disuapi coklat, minta jendela mobil dibuka, dan minta diputarkan musik instrumental kesukaannya. Smita ini pandai sekali main piano.

"Jangan, Sayangku. Nanti ya, kalau coklatnya abis." cegah Ayah Calvin lembut.

"Kenapaaaa? Ayo buka jendela mobilnya, bukaaa!" rajuk anak cantik itu.

"Nanti orang-orang di luar bisa liat Smita."

"Bagus dong. Smita kan cantik. Wleeeek!" Smita menjulurkan lidahnya.

Ayah Calvin tertawa. Mengelus-elus kepangan rambut keponakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun