Noda-noda merah menjatuhi pasir putih. Calvin mimisan dan batuk darah. Puluhan tahun menjadi dokter, tak pernah Dokter Tian sesedih ini melihat rasa sakit pasien.
Betapa Dokter Tian sangat menyayangi Calvin. Apa pun akan dilakukannya untuk pemuda kelahiran 9 Desember itu. Tanpa buang tempo, ia melarikan pasiennya ke rumah sakit. Asumsinya benar. Calvin butuh transfusi darah sekarang juga.
Tak terpikir olehnya mengontak Tuan Effendi. Siapa sangka, golongan darahnya sama dengan pasien pengganti anaknya. Di tubuh Calvin, telah mengalir darah Dokter Tian.
** Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H