"Dari siapa, Calvin? Abi tidak pernah membelinya..."
"Dari malaikat tampan bermata sipit, Tuan." timpal seorang pelayan berambut pendek.
Sesaat Calvin salah tingkah. Raut wajah Abi Assegaf berubah. Ada bahagia, ada haru, ada rasa tak percaya. Disentuhnya jemari tangan Calvin. Mau tak mau, Calvin harus jujur.
Calvin yang dulu bukanlah yang sekarang. Kini jumlah tabungan di rekeningnya membengkak berkali-kali lipat. Ditambah lagi beberapa kartu kredit dan rekening reksa dana. Sejumlah aset properti dan kendaraan roda empat atas nama dirinya.Â
Tak perlu lagi ia bersusah payah bekerja menjadi caregiver hanya untuk mendapat uang. Bahkan ia menolak gaji pemberian Abi Assegaf.
Abi Assegaf lirih berterima kasih. Calvin tersenyum tulus. Lalu dihadiahi pelukan dari ayah keduanya.
** Â Â
Bila ingin hidup damai di dunia
Bahagialah dengan apa yang kaupunya
Walau hatimu merasa semua belum sempurna