Terima kasih Emak... Sayang
Terima kasih Abah... Sayang (Bunga Citra Lestari-Harta Berharga).
** Â Â
-Semesta Tuan Effendi-
Door car sensor berbunyi pelan. Pintu membuka. Kegelapan menyambut, suram dan menyesakkan. Lampu menyala. Selamat tinggal kepenatan di luar, selamat datang kenyamanan di dalam.
Ranjang king size berseprai putih siap ditiduri. Karpet bersih tanpa setitik pun debu. Desis AC menyerbu lengan, kaki, dan tengkuk. Beberapa buku berserakan di dekat headboard.
Begitu sibuknya Tuan Effendi mencari anaknya. Sampai-sampai ia tak sadar hari ini perayaan Chinese New Year. Waktu berkumpul dengan keluarga, ia alokasikan demi menemukan permata hati. Dia bahkan menonaktifkan iPhonenya selama mencari. Agar tak perlu repot menjelaskan berulang kali pada orang-orang yang ingin bertemu dengannya.
Kesegaran air yang memenuhi bathtub membilas sekujur tubuhnya. Wangi sabun menunggang udara. Desis air berpadu dengan bunyi blower.
Setengah jam membilas diri sudah cukup. Berganti jas dengan piyama, pria itu naik ke tempat tidur. Bersiap memejamkan mata. Tapi...
Krak!
Seperti suara benda patah. Oh, bukan bukan. Ternyata handphonenya jatuh. Tuan Effendi membungkuk, memungut benda cantik berlogo apel tergigit. Tergerak hatinya mengaktifkan benda perak itu.