Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Al Quran Merangkul Parrita

28 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 28 Januari 2019   06:01 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ummi...coba tebak gimana perasaan Syifa? Kagum sekali, Ummi. Tadi Abi begitu hangat dan lembut sama pengisi acara ruang agama Buddha. Syifa bisa belajar toleransi. Ini, Abi ada di samping Syifa. Ummi mau bicara?" celotehnya antusias.

Mengabaikan Kamila, Syifa dan Abi Assegaf larut dalam kebersamaan dengan Arlita. Wajah perempuan itu berubah hampa. Mendamba pria sesempurna itu terasa tak lagi realistis. Dia sudah termiliki.

Termiliki wanita yang tak kalah perfect dan memesona. Arlita dan Kamila, sejauh langit dengan bumi. Sejauh mentari dan bulan. Sejauh Italia dan Indonesia.

Kasih sayang boleh dibagi. Tetapi cinta, jangan terbagi ke dua hati. Cukup satu hati saja.

**     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun