Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Senandung Hujan, Intrik Kantor, dan Menolak Poligami

18 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 18 Januari 2019   06:03 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Selamanya Abi Assegaf akan tetap menjadi ayah keduaku." kata Calvin tegas.

Tegas sekali nada suara Abi Assegaf saat menyatakan kinginannya berbagi makanan di tengah hujan. Adica menyerah. Dengan cemas, diikutinya langkah Abi Assegaf ke luar rumah.

Tempias hujan membasahi wajah mereka. Dua pria tampan berjas rapi itu menebar kebaikan di bawah derasnya hujan. Pantai berpasir putih sepi sekali. Sulit menemukan native akar rumput yang menjadi sasaran berbagi.

"Berbagi?" Tuan Effendi tersenyum getir.

"Tidak adakah tempat berbagi kebaikan lain?"

"Calvin lelah," potong Calvin cepat. Ia berbalik, setengah berlari menaiki tangga. Tak peduli tindakannya mungkin kurang sopan. Papanya sudah melebihi batas.

Batas toleransi orang menghadapi dinginnya hujan berbeda-beda. Adica menahan luapan kekhawatiran. Bagaimana bila ayah keduanya sakit? Dia tak bisa memaafkan dirinya sendiri bila hal itu terjadi.

Sudah lama Adica dan Abi Assegaf tidak berjalan berdua seperti ini. Tepatnya sejak Arlita dan Syifa kembali tinggal bersama mereka. Kini, saatnya mereka kembali merantai kebersamaan sebagai ayah dan anak.

"Ada yang ingin Abi tanyakan," Abi Assegaf angkat bicara.

**    


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun