Sebut saja dia logika
Menang mengalah bahagia
Cinta bukan satu-satunya
Yang bawa kita ke sana
Sebut saja dia logika
Menang mengalah bahagia
Hari yang bahagia
Hari yang bahagia (Raisa-Hari Bahagia).
Alunan lagu terputar di radio mobil. Tangan Abi Assegaf dan Arlita bertautan. Mereka berduet seirama lagu. Tangan mereka saling genggam, tatapan mata mereka bertemu.
Syifa memandang mereka penuh arti. Senyuman terbit di bibir mungilnya. Melihat kemesraan Abi-Umminya, obat penawar kerisauan hati.
Masih segar dalam ingatan Syifa. Lagu itu menjadi lagu penutup di perayaan pernikahan kedua Abi Assegaf dan Arlita. Kala lagu itu dimainkan, keduanya berdansa di tepi pantai. Walau pernikahan sangat terlambat, walau menikah di usia yang tak lagi muda. Namun mereka tetap bahagia. Tentunya bahagia setelah menyatukan segala perbedaan.