Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Langit Seputih Mutiara] Perawat Misterius Berhati Malaikat

8 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 8 Januari 2019   06:01 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deddy tersenyum angkuh. "Main piano? Kaupikir ini rumahmu? Apa hakmu menyentuh barang-barang di sini?"

Gabriel meminta maaf berulang kali. Terus saja Deddy menyalahkannya. Menuduhnya tak tahu diri.

"Jangan sentuh piano itu lagi!" gertak Deddy.

"Baik, Tuan. Saya..."

"Kau boleh memainkannya, Gabriel."

Suara lembut Abi Assegaf menyela. Di luar dugaan, dia datang menengahi. Deddy menatapnya seakan Abi Assegaf baru saja menenggak Afrodisiak.

"Kau gila atau bodoh? Dia hanya perawat, Assegaf."

"Memangnya perawat tidak boleh main piano?"

Perkataan Abi Assegaf sukses membungkam Deddy. Suami mendiang Karin itu tersinggung. Mata sipitnya menatap si perawat penuh kebencian.

"Aku tidak tahu rencana jahat apa yang tersembunyi di balik kepala botakmu. Aku juga tidak tahu isi pikiran di balik lensa kontak jelekmu itu. Tapi...sekali saja kau menyakiti Assegaf, kau akan berhadapan denganku."

"Saya janji, saya tidak akan menyakiti Tuan Assegaf. Saya akan menjaga Tuan Assegaf sebisanya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun