"Besok aku carikan dokter lain." ujar Arlita lembut.
Mata Assegaf membola. Binarnya berubah. Ia menangkap ketulusan yang dalam. Sebesar itukah keinginan Arlita untuk melihatnya sembuh?
"Akan kucarikan dokter terbaik untukmu." janji Arlita.
"Terima kasih, Arlita."
Sejurus kemudian, Arlita mengeluarkan sebentuk kalung tasbih. Dipakaikannya kalung itu ke leher Assegaf.
"Aku tidak memberimu blackforest, red velvet, atau pai buah. Karena aku tahu, kau tak butuh itu dariku. Tapi, kuberikan kalung ini untukmu. I love you..."
** Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H