Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Langit Seputih Mutiara" Penjaga Pesan Malaikat

14 November 2018   06:00 Diperbarui: 14 November 2018   06:08 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terima kasih, Abi."

"Sama-sama. Abi janji..."

"Janji apa?"

Kedatangan Adica menyela mereka. Pemuda tampan itu meletakkan biola di dekat ranjang.

"Abi Assegaf berjanji akan menjagamu untukku, Adica." Calvin pelan menjelaskan.

Adica tersenyum angkuh. "Aku tidak perlu dijaga. Akulah yang akan menjaga Abi."

Sisa-sisa keangkuhan anak angkat Michael Wirawan terangkat ke permukaan. Calvin tak melepaskan senyumnya. Abi Assegaf menatapi wajah anak lelakinya lekat.

"Abi istirahat ya? Aku temani..." Adica berkata lembut. Mendorong minggir Calvin dengan paksa.

**    

Kamar tidur bernuansa soft pink itu digantungi beratnya kesedihan. Syifa membanting iPhonenya. Muak ia membaca deretan chat di grup pertemanan. 

Mengapa semua orang begitu ingin tahu? Mengapa mudah sekali mengurusi orang lain sementara urusan diri sendiri berantakan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun