Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Tulang Rusuk Malaikat] Melawan Diri Sendiri

1 November 2018   06:00 Diperbarui: 1 November 2018   08:54 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Aku lelah

Aku jera

Aku rasa cinta tak berguna

Ingin pergi tapi tak bisa

Hatiku masih milikmu (Bunga Citra Lestari-Jera Hatiku Masih Milikmu).

Di kamar tidur utama rumah putih bergaya Skandinavian Housenya, Arlita tergugu. Sehelai sapu tangan menutup ujung mata, menampung buliran bening. Pesawat radio menyala, memperdengarkan suara lembut Abi Assegaf.

Tak tahukah Abi Assegaf bila mantan istrinya selalu mendengarkan siaran radionya tiap pagi? Tak tahukah berliter-liter air mata rindu Arlita tumpah hanya untuknya? Tak tahukah Abi Assegaf betapa Arlita terinspirasi setiap siarannya?

"Pendengar, saatnya cerita inspiratif. Ada satu hal inspiratif yang ingin saya bagikan pada Anda..."

Getaran halus merayapi hati Arlita. Musik mengalir pelan di latar belakang. Dua detik kemudian, Abi Assegaf kembali berbicara.

"Melawan Diri Sendiri. Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain. Namun kemenangan dengan diri. Pertandingan mengalahkan ketakutan, keengganan, keangkuhan, dan berbagai rasa lainnya. Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna. Motivasi tak semestinya lahir dari rasa iri dengki. Keberhasilan sejati melahirkan kebahagiaan sejati yang tak mungkin muncul dari niat yang ternoda. Pelari yang memecahkan rekornya sendiri takkan peduli pada kemampuan orang lain. Ia berlari, dan mempercepat larinya, hanya untuk memperbaiki catatannya. Ia bertanding dengan dirinya sendiri, bukan orang lain. Keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan dari diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun