Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Tulang Rusuk Malaikat] Sujud Cinta Para Malaikat

22 Oktober 2018   06:00 Diperbarui: 22 Oktober 2018   06:23 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**    

"Effendi, bisa bicara sebentar?"

Dokter Tian menjajari langkahnya. Tuan Effendi berpaling, tersenyum, lalu mengangguk. Wajah dokter Hematologi itu nampak serius sekali. Pasti ada hal penting. Mungkin ia ingin curhat tentang istrinya yang belum melepas sikap dingin sejak Dokter Tian gagal menyelamatkan nyawa anak semata wayang mereka yang terkena kanker darah. Atau mungkin saja ada hal lain.

"Mau bicara apa, Abi?" tanya Adica.

"Setelah keluar dari rumah sakit, tinggallah di rumah Abi."

Syifa, yang jadi pendengar setia, tak bisa menahan senyum. Membayangkan betapa senangnya bila pujaan hatinya tinggal di rumah yang aman.

"Tapi..."

"Abi tidak menerima penolakan. Mana mungkin Abi biarkan kamu tinggal sendirian di rumah kecil begitu? Abi akan lebih tenang kalau kamu tinggal bersama Abi."

"Aku juga akan lebih tenang, Adica. Setidaknya, banyak yang akan menjagamu. Ada Abi, ada enam pelayan di rumah, dan ada aku. Kamu mau ya, Adica? Ya ya yaaaa?" bujuk Syifa.

"Tidak." bantah Tuan Effendi cepat.

Buru-buru Dokter Tian berhenti menyesap cappucinonya. Ia kaget mendengar reaksi sahabat lamanya yang terlalu cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun