Embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkah engkau kepada
Angin yang berhembus mesra
Yang kan membelaimu cinta
Kekuatan hati yang berpegang janji
Genggamlah tanganku cinta
Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri
Temani hatimu cinta (Letto-Sebelum Cahaya).
Pria berlesung pipi dan berjas hitam itu berjalan cepat di sepanjang koridor rumah sakit. Debur kekhawatiran menghantam dadanya. Bagaimana kondisi pemuda itu? Mengapa ia bisa sebegitu tegar terbaring dikelilingi mayat-mayat dalam semalam?
Tiba di depan pintu sal, Abi Assegaf nyaris menabrak sebentuk kursi roda. Pemuda tampan berkacamata duduk di kursi roda itu. Pria baya seusianya berdiri di belakangnya.