Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pemilik Wajah Rupawan Mencintai Indonesia

17 Agustus 2018   05:58 Diperbarui: 17 Agustus 2018   06:30 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya, Allah, semoga aku tidak riya'. Sungguh, aku tidak bermaksud tebar pesona." Calvin berbisik dalam hati. Berjalan resah menyusuri trotoar, kembali ke halaman resto.

Buru-buru ia masuk mobil. Melajukan kendaraan mewah itu ke pinggir kota. Kali ini ke sebuah panti asuhan.

Batinnya menghangat. Tempat itu masih sama. Plang namanya, pagar putihnya, halamannya, ayunan dan perosotannya, semuanya tak berubah. Staf-stafnya menjaga kepercayaannya dengan baik.

Turun dari mobil, Calvin disambut pelukan hangat dari anak-anak panti. Beberapa anak memeluk pinggangnya, beberapa lagi mengungkapkan rindu padanya.

Calvin membalas pelukan mereka dengan penuh kasih. Sejurus kemudian, dia membuka bagasi mobil. Menurunkan beberapa kotak berisi makanan, pakaian baru, mainan, dan buku bacaan. Beberapa anak lelaki yang lebih besar membantunya tanpa diminta.

Setengah jam lamanya Calvin menghabiskan waktu di panti asuhan. Melepas rindu dengan anak-anak. Bertemu pengurus panti. Memastikan panti asuhan miliknya baik-baik saja, dan semua anak terurus. Belum dua jam tiba di Indonesia, Calvin sudah menebar kasih pada banyak orang.

Finish, bisik hati kecilnya. Sekarang, tiba saatnya.

**    

Pintu jati berpernis mengilap mengayun terbuka. Hawa sejuk pendingin ruangan menyerbu lengan, tangan, dan kaki. Tujuh wajah rupawan, tujuh pasang mata, tujuh pasang kaki, menyambutnya.

"Calvin, we miss you!" seru mereka bertujuh kompak.

Begitulah mereka. Tipikal sahabat-sahabat yang ekspresif, ceria, dan punya semangat hidup tinggi. Tujuh pria dan wanita berwajah bule yang sangat rupawan. Mereka memiliki daya tarik dan pesonanya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun