Bagai bulan dikekang malam
Aku ikhlaskan segalanya
Walau cintaku lebam membiru
Sakit namun aku bahagia
Ku terima segala takdir cinta (Rossa-Bulan Dikekang Malam).
** Â Â Â
Calvin sakit. Tepat ketika Silvi pulih dari traumanya dan pergi ke Singapura untuk membuka cabang butiknya. Dan Silvi sama sekali tak tahu soal itu.
Jika satu orang sakit, seluruh anggota keluarga ikut merasakan. Sakitnya satu orang akan menjadi sakitnya mereka yang lain. Adica, Syifa, Tuan Effendi, dan Nyonya Roselina merasakan cemas luar biasa. Bahkan Dokter Rustian tak kalah cemasnya.
Menolak dirawat di rumah sakit, itulah keputusan Calvin. Lama-lama ia benci tempat itu. Gedung serba putih itulah yang membuatnya terhalang untuk menjaga dan mendampingi Silvi hingga ia menjadi korban pelecehan seksual. Sebagai gantinya, peralatan medis dipindahkan ke rumah mewah di lereng bukit itu. Dokter Rustian memprioritaskan pasien istimewanya.
"Mengapa kamu begitu menyayangi anakku, Tian?" tanya Tuan Effendi malam itu.
Tian, panggilan masa kecil Dokter Rustian.