Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati: Saya Temani Kamu, Selama Sisa Hidup

27 Februari 2018   06:00 Diperbarui: 27 Februari 2018   18:06 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku masih berharap kau milikku (Isyana Sarasvati-Masih Berharap).

**      

Calvin melangkah memasuki butik dengan wajah pucat. Walau pucat, hal itu tidak mengurangi ketampanannya. Ia berjalan tegap menghampiri Silvi. Satu tangannya membawa sebuket lily putih dan dua batang coklat kesukaannya.

"Maafkan aku, Silvi."

Tepat di depan Silvi, Calvin berhenti. Wajah tampannya menampakkan ekspresi penyesalan paling mendalam.

"Aku tidak pernah bermaksud menyinggung dan menyakiti perasaanmu."

Diserahkannya bunga dan coklat itu ke tangan Silvi. Sejurus kemudian Silvi merebutnya kasar. Melempar buket bunga itu ke tempat sampah. Merobek bungkus coklat, menjatuhkan isinya ke lantai, dan menginjaknya dengan ujung lancip sepatunya.

Sakit hatikah Calvin melihat barang-barang pemberiannya dibuang dan diremukkan? Tidak. Blogger, pengusaha, dan model super tampan itu tetap sabar. Wajah lembutnya tak memancarkan segores pun amarah.

"Kamu munafik! Hanya mengingat yang buruk tentangku! Seharusnya, apa yang buruk jadi rahasia kita berdua saja!" ucap Silvi geram.

"I'm so sorry, Silvi. Sungguh, aku sama sekali tak bermaksud menyakitimu. Aku hanya..."

"Oh, kamu malu membawaku di acara itu? Karena tadi ada Fatima? Begitu, kan? Fatima yang cantik, yang bisa menulis lebih baik dariku, perempuan cantik yang membuatku cemburu! Perempuan yang selalu melirikmu! Nikahi saja dia, lalu lupakan aku!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun