Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati, Gaun dan Jas Hitam Bersatu

22 Februari 2018   05:53 Diperbarui: 22 Februari 2018   05:53 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali di tengah kelas, seseorang meraih lembut tangannya. Mengalihkan atensinya. Refleks Silvi mengalihkan pandang. Pemuda tampan berjas hitam berdiri di sampingnya. Wangi Blue Seduction Antonio Banderas menyejukkan indera penciumannya.

"Calvin?" bisik Silvi tak percaya.

Sesaat mereka berpandangan. Bagaimana mungkin pakaian mereka bisa sewarna? Calvin memakai jas hitam, Silvi mengenakan gaun hitam. Tanpa rencana, tanpa peringatan sebelumnya. Sudah berulang kali Calvin dan Silvi memakai pakaian berwarna sama.

"Mungkin kita jodoh," Calvin balas berbisik, tersenyum menawan.

Hati Silvi berdesir. Setahun lamanya ia mengenal Calvin Wan. Anak konglomerat super kaya. Calon penerus bisnis keluarga. Pemuda berdarah Tionghoa yang sangat rupawan. Sama seperti Silvi, Calvin menekuni dunia modeling dan literasi. Tanggal 9 merupakan tanggal lahir mereka.

"Aku baru kabur dari kantor. Habis presentasi. As you know, sejak Papaku kena Stroke, aku harus mengurus perusahaan." Tanpa diminta, Calvin menjelaskan. Disambuti anggukan Silvi. Ini jadi bukti kalau Calvin dan Silvi bukan mahasiswa biasa. Mereka cerdas, populer, dan tahu apa yang harus dilakukan di masa depan.

Mereka berdua berjalan bergandengan tangan. Di sebelah kiri tampan, sebelah kanan cantik. Perfect.

Calvin mendudukkan Silvi di bangku kosong tepat di samping kanan bangkunya. Mata Silvi menangkap sebentuk laptop yang terbuka di meja Calvin.

"Kamu lagi nulis ya? Posting apa hari ini di blogmu?" tanya Silvi.

"Hanya artikel humaniora...belajar dari atlet ski olimpiade."

Ketertarikan Silvi bangkit. Ia selalu suka membaca tulisan-tulisan Calvin. Dua minggu libur, kali ini Calvin menulis lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun