Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Spesial] Mata Pengganti, Pembuka Hati, Gaun dan Jas Hitam Bersatu

22 Februari 2018   05:53 Diperbarui: 22 Februari 2018   05:53 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rambut yang terkucir rapi kini terlepas. Seperti hatinya yang terlepas dari rasa bahagia. Masih terbayang kejadian kemarin di benaknya. Menyerahkan urusan bisnis pada orang yang salah. Air mata Silvi menetes. Tak ada yang mengerti, tak ada yang memahami dirinya.

**       

Dengan anggun, Silvi bangkit dari bangkunya. Berjalan ke depan kelas dan memutar musik. Seperti biasa, lagu favoritnya. Lagu yang sepenuh hati ia pelajari selama enam bulan ke depan.

Ada cinta yang sejati

Ada sayang yang abadi

Walau kau masih memikirkannya

Aku masih berharap kau milikku (Isyana Sarasvati-Masih Berharap).

Musik mengalun lembut. Slow dan melankolis. Silvi berjalan di tengah kelas. Gerakannya slow motion. Anggun memikat. Seolah lantai keramik yang dipijaknya adalah catwalk.

Berjalan anggun mengikuti irama musik, Silvi memperlihatkan aura seorang model. Nyatanya ia memang model. Penulis buku pula. Wajahnya cantik, sosoknya charming.

Sayangnya, hari ini Silvi yang cantik sedang berduka. Terlihat dari gaun hitam yang dikenakannya. Gaun hitam, lambang duka cita. Belakangan ini Silvi suka memakai gaun hitam. Hitam, cerminan kelam dan kesedihan. Sekelam hatinya.

Silvi sampai di depan jendela. Di sana ia berpose. Anggun, dingin, penuh misteri. Sejurus kemudian ia berputar anggun. Balik kanan, berjalan lagi mengitari kelas. Slow motion lagi. Lebih anggun dari sebelumnya. Musik yang sama masih terdengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun