Demi melampiaskan kesedihannya, Calvin menulis artikel. Mengungkapkan betapa sulitnya menjadi seorang ayah. Banyak pembaca yang mensupportnya. Calvin sedikit terhibur membaca dukungan mereka.
Bab 9:
Pagi-pagi sekali, Calvin meninggalkan rumah. Dengan sangat terpaksa ia tinggalkan Silvi hanya bersama asisten rumah tangga.
Hari itu Calvin meninjau langsung supermarketnya. Melihat laporan dan semacamnya. Lalu ia ke rumah sakit. Albert, dokter spesialis Onkologi berdarah Jawa-Jerman-Skotlandia yang telah lama menanganinya, menyatakan jika kondisinya semakin memburuk. Sel-sel kanker bermetastasis ke paru-paru. Ia diingatkan untuk lebih rajin kemoterapi, radiasi, embolisasi arteri, dan hemodialisa. Walau merasa tak ada harapan lagi, Calvin menuruti saran Albert.
Di perjalanan pulang, ia bertekad untuk merahasiakan penyakitnya. Silvi tak boleh tahu. Dibelikannya tiramisu dan boneka Teddy Bear berukuran besar kesukaan Silvi. Bukannya senang, Silvi malah melemparkan boneka ke kolam renang dan menumpahkan tiramisu dengan sengaja tanpa memakannya. Calvin tetap sabar.
Bab 10:
Kondisi penglihatan Silvi terus menurun. Ia tak bisa membaca sendiri. Alhasil Calvin mengajarinya huruf Braille dan membelikannya komputer khusus dengan program screen reader. Sejumlah buku berhuruf Braille dengan harga yang jauh lebih mahal dari buku biasa, ia belikan.
Dengan enggan, Silvi memakai semua fasilitas pemberian ayahnya. Huruf Braille dikuasainya dengan cepat. Calvin pun belajar bersama Silvi. Ia ingin menguasai huruf yang sama dengan yang dikuasai putrinya. Ingin menjadi ayah yang baik, Calvin bertekad memahami Silvi dan dunianya.
Berlembar-lembar kertas mereka habiskan untuk belajar huruf Braille. Silvi mau tak mau menikmati kegiatannya menulis dan membaca Braille bersama Calvin. Sering kali mereka saling menulis surat. Isinya apa saja, lalu mereka akan tertawa saat salah menulis huruf.
Bangga dengan kemajuan Silvi, Calvin memainkan piano dan menyanyikan lagu. Silvi tetap dingin, tapi ia tak menolak sewaktu Calvin memeluk dan mencium keningnya.
Bab 11: