Ini semua karena Calvin. Pria kelahiran 9 Desember itu membuka jalan perdamaian antara Silvi dan Yogi. Kelembutannya, kesabarannya, cinta kasihnya, semuanya begitu menyentuh. Silvi beruntung memiliki Calvin.
"Sarah beruntung...andai saja ada pria seperti itu yang menyatakan kecintaan karena Allah padaku." desah Silvi.
"Ada, Silvi." Calvin berujar lembut.
Sejurus kemudian ia memegang lembut dagu Silvi. Menghadapkan wajah mantan duta wisata itu ke wajahnya, menatap matanya dalam-dalam, lalu berucap setulus hati.
"Saya cinta kamu karena Allah."
Getaran hebat meguasai hati Silvi. Ya Allah, sungguh ia tak sanggup berkata apa-apa. Mengapa Calvin mengatakan hal itu padanya?
"Calvin, aku..."
"Memangnya kamu mau, dicintai pria mandul penderita kanker?" Calvin menyela halus.
"Ah, itu bukan alasan untuk menolak. Cinta dari pria infertil dan surviver kanker justru cinta yang sangat istimewa."
Calvin Wan nyaris sempurna. Andai saja ia tidak menderita kanker dan divonis mandul. Semuanya akan lebih mudah.
Kedua tangan Calvin dan Silvi bertumpu di atas grand piano. Tak sengaja tangan mereka saling bersentuhan. Getaran halus merayapi tangan Silvi. Tangan Calvin sedikit gemetar. Getaran apakah itu? Apakah getaran cinta?