Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semesta Wanita-wanita yang Terluka

20 Januari 2018   05:52 Diperbarui: 20 Januari 2018   07:53 1809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagi, dan lagi. Calvin menyakitiku dengan pertanyaan aneh. Ya Allah, bisakah Calvin berhenti mempertanyakan hal-hal seperti itu? Hatiku sakit, pedih luar biasa. Apakah aku seburuk itu di mata Calvin?

"Tentu saja tidak. Aku hanya lelah. Salah satu caraku melampiaskan perasaan ini adalah menyakiti orang yang kucintai." sahutku dingin.

"Mengapa harus aku?"

"Karena aku mencintaimu. Dengan sangat terpaksa, kusakiti dirimu."

Untuk pertama kalinya, kulihat Calvin meneteskan air mata. Pria belahan hatiku, suami super tampanku, menangis. Hidungnya mengalirkan darah segar.

Wajahnya pucat pasi. Ia limbung, nyaris jatuh. Hatiku tersentuh melihatnya. Namun rasa tersentuh ini tak sebanding dengan sakit di hatiku.

"Kamu tak mengerti perasaanku, Calvin."

"Aku sudah berusaha sabar, tapi......"

Tak sempat kalimat itu dilanjutkan. Tetiba saja, Calvin muntah darah. Aku tak tega melihatnya. Hatiku sangat sakit. Kucintai Calvin, kusesali perbuatanku karena telah menyakitinya. Namun hatiku terlanjur sakit. Ternyata, seburuk itukah aku di mata suamiku sendiri?

**        

Bagaimana harus kulupakan semua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun