Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semesta Wanita-wanita yang Terluka

20 Januari 2018   05:52 Diperbarui: 20 Januari 2018   07:53 1809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kucurahkan kesedihanku pada Calvin. Dia menghiburku dengan lembut. Dia berjanji akan fokus menjalani pengobatan agar penyakitnya sembuh. Aku percaya. Kuberi waktu satu tahun lagi.

Setahun lewat tanpa terasa. Hatiku terlanjur pedih. Ternyata sakit rasanya hidup berumah tangga tanpa anak. Di pagi berhujan itu, kupeluk Calvin erat. Kusampaikan keinginanku untuk berpisah. Aku sudah tak tahan. Aku memang psikolog, yang memiliki kesadaran serta pengertian lebih dibanding kebanyakan orang. Tapi psikolog juga manusia, kan?

"Maafkan aku, Calvin. Maaf..." tangisku seraya mendekapnya erat.

Calvin menghapus air mataku. "Iya, Clara. Aku mengerti perasaanmu. Kuceraikan kamu dengan cara yang baik. Kita berpisah baik-baik."

Terus terang, hatiku terluka. Terluka lantaran hidup menikah tanpa anak. Andai saja Calvin mampu membuatku meneruskan keturunan. Tentu semuanya tak begini.

Setengah tahun setelah perceraian, skenario Allah sungguh tak terduga. Calvin dan aku turun ranjang. Kami menikah lagi, dengan adik ipar masing-masing. Aku dinikahi Adica, adik kandung Calvin. Sedangkan Calvin menikahi adik semata wayangku.

**       

-Semesta Silvi-

Jangan panggil aku pelakor. Aku punya nama: Silvi Mauriska. Aku penulis buku, blogger, model, dan pemilik butik. Sejak kelas 6 SD, aku sudah menyukai dunia modeling. Saat kebanyakan anak lain hanya disibukkan untuk belajar menjelang Ujian Nasional dan bermain di dunia anak-anak yang indah, aku sudah terjun ke dunia modeling dan literasi. Aku sudah mulai menulis buku dan fashion show sejak kelas 6. IQ di atas rata-rata, kecerdasan linguistik yang cukup tinggi, dan wajah cantik membuatku mulus-mulus saja menekuni bidang yang kuminati.

Darah Jawa-Belanda mengalir dalam tubuhku. Berbeda dengan saudara-saudaraku yang lain, mataku berwarna biru. Aku jadi saudara yang paling cantik dalam keluarga besar. Aku senang menjadi sosok yang dominan dalam kelompok tertentu. Menjadi pusat perhatian, memengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu yang positif, menebarkan aura pesona yang memikat, itulah yang kusuka.

Mata hati yang jauh lebih tajam dari orang lain membuatku lebih peka berkali-kali lipat. Aku pandai memahami orang lain dan menjadi pendengar yang baik. Mungkin itulah sebabnya Calvin menikahiku 6 bulan setelah ia menceraikan Clara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun