Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semesta Wanita-wanita yang Terluka

20 Januari 2018   05:52 Diperbarui: 20 Januari 2018   07:53 1809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-Semesta Rossie-

Mau tahu siapa wanita paling beruntung di dunia? Jawabannya: aku, Rika Rosiana. Panggil saja aku Rossie. Pianis, penyanyi tenar blasteran Sunda-Jerman, cantik jelita, tinggi, putih, langsing, mulus, dan memesona.

Harta melimpah dan nama terkenal tak membuatku puas. Masih ada satu yang belum kuraih: cinta. Ya, cinta.

Dulunya aku mantan anggota Paskibra. Sewaktu mahasiswa, aku pernah menjadi anggota Korps Protokoler. Kedua organisasi itu membuatku cinta Indonesia. Sekalipun darah Jerman mengalir di tubuhku, aku tetap cinta Indonesia. Lalu beralih menekuni dunia entertainment. Kukenal sosoknya dari dunia yang membesarkan namaku. Calvin, peragawan terkenal dan mantan Koko DKI Jakarta. Duta budaya Tionghoa super tampan.

Aku terpikat dengannya. Meski aku tahu jika dirinya sudah ada yang punya, aku tak peduli. Kugunakan kecantikanku, auraku, dan daya pikatku untuk mendapatkannya. Eurekka, aku berhasil. Calvin meninggalkan tunangannya dan berpaling padaku. Cinta sudah berada di tangan.

Mulanya kami bahagia. Kunikmati kisah cintaku dengannya. Hari-hariku terasa indah. Tiap hari selalu bersama. Dimana ada Calvin, di situ ada aku. Lalu, tetiba saja...

"Calvin, ini apa?" tanyaku dingin seraya menunjukkan hasil copy scenen dan amplop berlogo rumah sakit.

Melihat benda-benda di tanganku, Calvin terperangah. Tak menyangka aku mendapatkannya. Perlahan ia mengakui sesuatu.

"Kidney Cancer...kanker ginjal. Sudah tidak ada harapan lagi." lirihnya.

Aku sakit hati. Ternyata, selama ini aku mencintai orang yang salah. Pria yang kucintai telah menipuku. Ia menyembunyikan penyakitnya dariku. Cinta macam apa ini?

Aku tidak mau hidup bersama pria penipu dan penderita kanker seperti Calvin. Kutinggalkan dia. Kuputuskan cintanya. Sejak saat itu, aku kehilangan kepercayaan. Semua laki-laki sama saja. Mulailah aku terjebak dalam petualangan cinta. Menyakiti laki-laki yang menyayangiku sebagai pelampiasan, merebut suami orang, dan menjadi selingkuhan. Nikmat, nikmat sekali. Pedihnya lukaku terbayar lunas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun