Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Empat Hati, Empat Pasang Mata, Empat Sosok Pembawa Cinta (2)

15 Januari 2018   06:17 Diperbarui: 15 Januari 2018   08:19 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun cintaku seperti dulu

Merelakanmu aku merasa

Bagai bulan dikekang malam (Rossa-Bulan Dikekang Malam ost Ayat-Ayat Cinta 2).

**      

Pria tampan berwajah oriental itu menatap darahnya sendiri. Mengusap sisa darah dari hidungnya. Memandangi refleksi bayangannya di cermin, berharap tak ada lagi darah yang tersisa.

"Kamu bisa bersembunyi dari Clara, tapi dariku tidak."

Diiringi langkah sepatu, sesosok gadis cantik bergaun soft pink mendatanginya. Mata birunya menatap Calvin penuh arti.

"Kamu pasti sedih kan? Mencintai dan membesarkan anak dari hasil donor sperma...pasti tak pernah terpikirkan olehmu."

Seolah Silvi membaca pikirannya. Seperti biasa, ini salah satu kemampuannya.

"Aku mengerti perasaanmu, Calvin. Memang tak ada yang sempurna di dunia ini." desah Silvi.

"Kesehatanku dan diriku sendiri, tak lagi sempurna. Tapi cintaku tetaplah sempurna."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun