Lalu Rossie? Dimanakah wanita cantik berambut panjang itu? Pagi-pagi sekali ia sudah meninggalkan rumah. Sibuk mengurus bisnisnya. Tak sedikit pun peduli pada Calvin. Mengabaikan roti berlapis selai, apel Granny, dan susu low fat yang tersedia di meja makan. Andai saja Rossie tahu. Set menu sarapan itu sengaja disiapkan Calvin untuknya. Hanya untuknya. Sayangnya, menu itu tak tersentuh.
Kini Calvin berbaring sendirian di kamarnya. Kamar tidur mewah bernuansa off white. Lengkap dengan ranjang king size, permadani tebal, sofa empuk, televisi plasma, air conditioner, grand piano, printer, scanner, dan perangkat komputer. Sendiri, menikmati sepi dan rasa sakitnya.
Dalam keadaan sakit, tetap saja dia memikirkan Rossie. Istri cantiknya itu terlalu sibuk dengan dunianya sendiri. Lupa waktu, lupa pada rumah dan keluarrganya. Tak masalah bagi Calvin saat Rossie melupakan dirinya. Yang ia takutkan, Rossie melupakan kesehatannya sendiri. Seorang surviver kanker tidak boleh begitu.
Terlintas sebuah ide. Calvin mengontak salah satu asistennya di kantor. Menyebutkan tentang lunchbox, video musik, dan waktu.
"Pastikan Rossie menghabiskan makan siangnya," Calvin mengakhiri, tenang tetapi tegas.
Sesaat kemudian Calvin turun dari tempat tidurnya. Beranjak mendekati grand piano. Memainkan instrumen musik itu, lalu menyanyi. Sudah lama ia tak menyanyikan lagu untuk Rossie. Bukankah Rossie suka pria yang bisa bernyanyi?
** Â Â Â
Sebuah kotak putih dibukanya. Sejenak terkesima menatapi set menu makanan favoritnya. Siapa yang mengirimkannya? Jelas-jelas bukan dia yang memesannya sendiri, sebab sudah terlintas rencana untuk makan siang dengan seseorang.
Sebentuk kartu kecil dan sebuah iPod tergeletak manis di pinggir kotak. Ia mengambil dua benda mungil itu. Tulisan tangan sangat rapi yang dikenalnya. Meski tak ada nama, meski tak menunjukkan identitas.
Lagu yang diperdengarkan dari iPod memperjelas segalanya. Mata hitam nan bening milik wanita itu melebar. Bergetar hatinya mendengar alunan piano itu, suara bass itu. Tak salah lagi. Pastilah suami super tampannya. Pasangan surviver kankernya.
Kasih sudah kuakui