Di dekat Calvin, Silvi bahagia. Selalu ingin bersama pria itu. Belakangan ini, Silvi menjadi lebih hangat, romantis, dan perhatian. Terutama sejak dia dan Calvin kembali dari Singapura.
Calvin mencuri pandang ke arah Silvi. Gadis cantik yang punya style sendiri. Gadis yang tahu kapan waktunya tebar pesona dan kapan waktunya konsisten. Dari kunjungannya bersama Silvi, dapat ia nilai bahwa gadis itu termasuk orang yang setia.
Calvin mengakui dirinya cemburu saat melihat Silvi didekati banyak pria selama mereka di negeri yang terkenal dengan Orchard Roadnya itu. Entah, Calvin pun tak tahu mengapa ia bisa mengakui kecemburuannya. Silvi mengerti, dan ia tahu kapan harus berhenti tebar pesona.
Mengenang hal itu, Calvin mulai resah. Siapa yang sebenarnya ia cintai? Silvi atau Clara? Cinta harus memilih. Tak mungkin dua-duanya dipilih. Harus memilih salah satu dari mereka.
"Calvin?"
"Ya?"
Silvi menatapnya dalam-dalam. Khawatir, rindu, bercampur cinta menyatu dalam tatapan itu. Entah bagaimana Silvi harus membahasakan rindu dan kasihnya pada Calvin.
"Je t'aime."
https://www.youtube.com/watch?v=E4jFq84ZXHo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI