Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[RTC] Kuharap Aku Belum Terlambat

5 November 2017   06:13 Diperbarui: 5 November 2017   08:01 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Banyak blogger wanita mengejar-ngejar cinta Calvin Wan. Namun siap-siap saja patah hati. Hari ini, ia akan bertunangan dengan seorang penulis cantik bernama Calisa Karima. Sama seperti Calvin, Calisa juga seorang blogger. Gadis cantik keturunan Sunda-Belanda yang bermata biru dan sering dianggap berbeda oleh kebanyakan orang. Meski ia tidak suka saat perbedaan itu disebut-sebut. Nama dan prestasinya tak hanya di bidang literasi. Calisa pun menjejaki dunia broadcasting dan modeling. Ia pernah menjadi model dan penyiar radio. Ajang duta wisata pun pernah ditekuninya. Beberapa kali Calisa dipercaya menjadi motivator dan mengisi seminar motivasi.

**     

"Hai My Stubborn Sister. How beautiful you are," sapa Calvin. Terpana memandangi kecantikan gadisnya. Dalam rangka pesta pertunangan, Calisa mengenakan gaun putih berhiaskan butiran mutiara di bagian tengahnya. Rambutnya dihiasi hairpiece putih berformat kepingan salju. Cantik dan anggun sekali sosoknya.

Calisa tertawa. Mencubit gemas lengan Calvin. "Masa panggilan sayangnya diganti? Masih pakai 'sister' lagi. Bukan Calvin Sayang...bukan 'sister' lagi. Tapi..."

"Ah, I know. Fiance. Right?" Calvin tersenyum, membelai lembut kedua pipi Calisa.

"Nah begitu...jadi calon tunangan yang manis dong."

Lagi-lagi keduanya tertawa. Calvin dan Calisa, tipe pasangan serasi yang ceria dan tak banyak drama. Bukanlah tipe drama queen dan drama king yang suka hiperbolis dalam menjalani suatu hubungan. Kalaupun mereka bertengkar, toh pada akhirnya mereka masih bisa bercanda lagi setelahnya.

"By the way, kok aku dipanggil Stubborn sih? Memangnya aku sebandel itu ya?" selidik Calisa.

"Iya, kamu bandel. Keras kepala lagi. Aku aja dibuat bingung gegara ngurusin satu orang aja. Bandelnya kayak gini." Calvin menggoda Calisa. Senang sekali membuat gadis itu kesal.

"Calvin Wan! Awas kamu ya! Udah mau tunangan juga, masih godain aku terus! Nanti aku pecat kamu!" teriak Calisa gemas.

Mata Calvin membesar nakal. "Yakin mau pecat aku? Nggak bakal kehilangan? Nggak nangis? Nanti nyariin aku lho...nanti kangen."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun