Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Hati yang Rapuh

19 Oktober 2017   05:50 Diperbarui: 19 Oktober 2017   05:59 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Karena ketulusan

Kini biarlah waktu yang jawab semua

Waktu yang jawab semua

Tanya hatiku (Pasto-Tanya Hati).

**       

"Hakim memutuskan...perceraian atas nama Calvin Wan dan Calisa Karima."

Ruang sidang dipenuhi atmosfer kemarahan dan kekecewaan. Sebagian besar yang hadir tak terima. Benarkah Calvin dan Calisa resmi bercerai? Belum kering tanah makam Fransisca, keduanya memutuskan berpisah. Tepatnya Calvin yang menceraikan Calisa. Sebagai wanita berhati lembut dan sabar, Calisa hanya bisa menerima dengan ikhlas. Ia anggap keputusan Calvin adalah yang terbaik. Meski hatinya jauh lebih hancur dan terluka.

Para hadirin yang menyaksikan persidangan tak terima. Justru Calvin dan Calisa yang paling tabah menerima keputusan itu. Mereka kini telah resmi berpisah. Bukan karena tak lagi saling mencintai, namun karena adanya hati yang retak dan kesalahpahaman di salah satu pihak.

Di teras gedung pengadilan, Calvin dan Calisa sejenak berhenti melangkah. Saling pandang penuh arti. Masih terasa betapa dalamnya cinta dari tatapan keduanya.

"Calisa, aku ingin kita berpisah baik-baik." Calvin memulai, menatap lurus kedua mata biru Calisa.

"Aku pun menginginkannya. Semoga di atas sana Fransisca bisa mengerti keputusan orang tuanya." balas Calisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun