Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kau Pergi Membawa Hatiku

10 September 2017   06:11 Diperbarui: 12 September 2017   12:32 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berulang kali Calisa menanyainya apakah ia baik-baik saja. Calisa selalu mencemaskan kondisinya. Diyakinkannya si wanita Virgo bahwa dirinya tak apa-apa.

Semoga hari ini berjalan sempurna.

**     

Dalam keadaan lelah dan kusut sehabis bersih-bersih rumah saja ia tetap cantik, bagaimana bila ia telah bermake up dan memakai pakaian indah? Tentu saja ia makin jelita. Itulah Calisa Karima, wanita kelahiran 9 September yang tengah menyelesaikan studinya.

Seperti biasa, Calisa mengosongkan jadwal kegiatan saat hari ulang tahunnya. Ia tetap di rumah, refleksi diri dan memperhatikan orang-orang yang dicintainya. Tahun ini, Calisa melewati hari bertambahnya usia sendirian. Mami-Papinya sedang dalam penerbangan menuju Banda Aceh untuk menemui penasihat spiritual kepercayaan keluarga. Calisa memutuskan takkan ikut. Sejak awal, ia bertekad merayakan ulang tahunnya di rumah saja.

Sejak kecil, Calisa terbiasa sendirian di rumah. Ia terlatih untuk mandiri. Sayangnya, sering kali ia kesepian. Beruntung gadis berdarah campuran Sunda-Belanda itu mempunyai sahabat yang sangat baik dan selalu ada untuknya: Calvin.

Teringat Calvin, Calisa buru-buru menepuk dahinya. Ia lupa mengecek e-mail. Tiga jam membersihkan rumah dan mendekor ulang kamarnya membuat Calisa terlupa. Tergesa dilangkahkannya kaki ke lantai atas. Baru menaiki beberapa anak tangga, ia dikagetkan oleh dering telepon. Siapa lagi yang meneleponnya pagi-pagi begini? Ketika pesawat telepon diangkat...

"Happy birthday, Princess! Semoga sukses, sehat, dan tetap cantik yaaa!"

Suara-suara di seberang sana membuatnya terperangah. Itu suara Mami dan sepupu-sepupunya. Terdengar suara tawa mereka yang ceria dan bersahabat.

"Thanks a lot..." desah Calisa, senyum tipis bermain di bibirnya.

"Kadonya nyusul ya." kata Selena, salah satu sepupunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun