Tak bisa tuk teruskan
Dunia kita berbeda
Bila memang ini ujungnya
Kau kan tetap ada di dalam jiwa (Isyana Sarasvati-Tetap Dalam Jiwa).
Isi hatinya seakan tercurah dalam lagu itu. Anastasia mengusap kristal bening di pelupuk mata. Calvin selalu ada di dalam jiwa. Hingga kini, ia belum menemukan pengganti Calvin.
"Kamu tidak berubah...tetap berbakat." Anastasia berkata lirih.
"Jangan berlebihan memujiku, Anastasia." Calvin menimpali dengan lembut.
Andai saja Anastasia tahu. Ada yang berubah dalam hidup Calvin: kanker hati dan vonis mandul. Dua hal yang menghancurkan separuh hidupnya. Perlahan-lahan, Calvin mengumpulkan kembali sisa kekuatannya. Sampai akhirnya ia bisa menjalani hidup dengan kanker dan vonis mandul itu dengan tegar. Siapa pria yang mau menanggung vonis itu seumur hidupnya?
"Calisa wanita yang baik. Cocok denganmu. Passion kalian sama, tanggal lahir pun di angka yang sama. Dia seiman denganmu. Apa lagi yang kurang?"
Sebulir kristal bening kembali jatuh. Membasahi pipi Anastasia. Calvin tak tega. Ia ingin menghapusnya, membuat wanita itu tersenyum lagi.
"Don't be sad, Anastasia. Suatu saat nanti, kamu akan mendapatkan cinta yang jauh lebih baik. Apa yang harus kulakukan agar kamu tidak sedih lagi?"