Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Peluk Aku untuk Terakhir Kali

22 Agustus 2017   06:16 Diperbarui: 22 Agustus 2017   16:27 4396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku tak percaya kalau kamu penyanyi cafe."

Tanpa memandang si wanita, Calvin menyahut. "Terserah. Tapi saya memang penyanyi cafe. Saya sangat menikmati pekerjaan ini."

"Calvin...kamu bukan penyanyi cafe. Kamulah owner cafe ini."

Mendengar namanya disebut, Calvin berpaling. Betapa kagetnya ia saat mengenali wanita itu.

"Anastasia?"

"Ya, ini aku. Congrates, sebentar lagi kamu menikah. Calisa beruntung sekali mendapatkanmu."

Tertangkap makna lain dari kalimat itu. Penyesalankah? Atau kehilangan?

Anastasia memandang Calvin dari atas sampai bawah. "Kanker hati dan vonis mandul tidak akan pernah menghilangkan ketampananmu."

"Semua orang bilang begitu."

"Dan mereka benar."

Masih terpancar rindu di mata Anastasia. Calvin dapat merasakannya. Sayangnya, kini cinta Calvin hanya untuk Calisa. Tak ada yang lain lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun