Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kau Segalanya, Kau Selalu Ada

16 Agustus 2017   06:08 Diperbarui: 17 Agustus 2017   05:00 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti bintang-bintang

Hilang ditelan malam (Ajeng-Saat Kau Tak Di Sini).

Kini, Nyonya Lola menghabiskan sisa hidupnya sendirian. Ia menikmati kesepian dan kesedihannya. Bahkan Nyonya Lola mulai terbiasa dengan datangnya kesedihan demi kesedihan dalam hidupnya. Ia telah kehilangan banyak orang yang dicintainya: ketiga anak perempuannya, Tuan Febrian, dan Dokter Yunus. Kemungkinan besar ia akan kehilangan lagi. Wanita jelita berdarah Tionghoa itu menyiapkan mental. Ia akan ikhlas bila Allah mengambil putra tunggalnya, putra kesayangannya yang mewarisi 95% bagian dirinya.

Telepon pintarnya berdering. Ternyata menantunya yang cantik.

"Halo, Calisa. Ada apa, Sayang?"

Video call memudahkan Nyonya Lola untuk melihat apa yang terjadi. Terlihat menantu cantiknya itu ada di lorong rumah sakit. Nyonya Lola mengenali tempat itu sebagai lorong yang mengarah ke ICU. Firasat buruk menyelinap ke benaknya.

"Kenapa, Sayang?" ulang Nyonya Lola, lembut dan penuh kekhawatiran.

"Calvin kritis, Ma. Dia ada di ICU sekarang."

"Astaghfirulah...bagaimana bisa, Calisa? Apa yang terjadi?"

"Saat aku memberi tahu kalau Wahyu bersedia mendonorkan hati untuknya, tiba-tiba Calvin shock dan jatuh pingsan. Kata dokter, kondisinya kritis. Sel kanker sudah menyebar ke saluran pencernaannya. Usus halusnya bocor...perforasi, begitu istilahnya. Calvin harus segera menjalani operasi."

Sambil mendengarkan penjelasan menantu cantiknya, Nyonya Lola terburu-buru melangkah ke garasi. Meminta supir menyiapkan mobil. Dalam lima menit, Nyonya Lola telah meninggalkan villa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun