Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kau Segalanya, Kau Selalu Ada

16 Agustus 2017   06:08 Diperbarui: 17 Agustus 2017   05:00 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vas kristal itu dibanting sekuat tenaga. Pecah dan hancur di lantai. Mendengar kegaduhan di lantai bawah, Nyonya Lola disergap kecemasan. Cepat-cepat ia melangkah menuruni anak tangga. Mengabaikan kondisi tubuhnya yang melemah dari hari ke hari.

"Calvin...berhenti, Sayang. Jangan lakukan itu lagi." Nyonya Lola memohon dari atas tangga.

Di anak tangga keempat, Nyonya Lola terjatuh. Sungguh tak terduga. Wanita jelita itu mengerang kesakitan. Darah segar mengalir tanpa henti.

"Lola! Apa yang terjadi denganmu?! Ada anakku di dalam kandunganmu!" Dokter Yunus setengah berteriak. Kemarahannya makin memuncak.

Calvin jauh lebih cepat darinya. Ia berlari menaiki tangga. Mengangkat tubuh ramping Nyonya Lola. Amat membenci sikap Dokter Yunus. Istrinya kesakitan luar biasa, ia justru menyalahkan dan tidak mempedulikan kondisinya.

Dalam kemarahan, Calvin mendorong tubuh Dokter Yunus. Hanya menghalangi jalannya saja. Ia segera membawa Mamanya ke rumah sakit.

Dalam perjalanan, Nyonya Lola terus merasakan sakit. Calvin menguatkannya. Menjaga Mamanya, waswas memperhatikan supir keluarga yang mengemudikan mobilnya secepat mungkin.

"Mama pasti kuat...ya? Mama pasti bisa," Calvin berkata lembut. Meraih tangan kanan Nyonya Lola. Lembut mencium jemarinya. Mensugestikan kekuatan.

Andai saja ia bisa, ingin rasanya rasa sakit Nyonya Lola dipindahkan ke tubuhnya saja. Agar Nyonya Lola tak merasakan sakit lagi. Calvin tak tega melihat kondisi Mamanya. Berat, semua ini terlalu berat.

**    

Tiba di rumah sakit, Nyonya Lola segera ditangani tim dokter terbaik. Calvin mengusahakan semua itu untuk Mamanya. Diputuskan segera untuk operasi. Kondisi Nyonya Lola sudah cukup parah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun