Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Harapkan Dia Kembali

11 Agustus 2017   06:21 Diperbarui: 16 Agustus 2017   01:21 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Permisi, Tuan Calvin yang terhormat." Syarif menekan kata-katanya. Sakit hati dengan perilaku pria yang dianggapnya pura-pura baik itu.

"Tak perlu seperti itu." balas Tuan Calvin dingin.

"Kalau bukan karena teman-temanmu, aku takkan mau mengundangmu ke sini."

Syarif memegang erat pisau di tangan kirinya. Hatinya bergejolak dengan kemarahan.

"Aku juga tidak memintanya."

"Sombong sekali kamu. Sadar siapa dirimu, Syarif. Hanya ayah kandung yang tidak bisa apa-apa."

Ini sudah keterlaluan. Bukankah Tuan Calvin yang terjatuh dalam arogansi? Dengan kekuasaan dan kekayaannya, ia memisahkan Syarif dari Clara. Syarif dibuat tak berkutik dengan kelimpahan materi yang dimiliki Tuan Calvin.

"Harusnya aku yang mengatakan itu," desis Syarif.

"Kamu, Calvin Wan. Pria kaya yang angkuh dan menghalalkan segala cara untuk menjauhkan anak perempuan dari ayah kandungnya. Pria yang terlalu banyak pencitraan. Kamu berlindung di balik wajah alim dan amal baik."

Tuan Calvin stay cool. Ia tak peduli dengan penilaian Syarif.

"Whatever," katanya tajam dan penuh percaya diri. Membuat Syarif kebingungan. Pria berkulit hitam itu tak mengerti Bahasa Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun