Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jika Aku Masih Punya Bunda

2 Maret 2017   07:36 Diperbarui: 4 Maret 2017   00:00 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kuhela napas panjang. Aku berbisik,

“Chelsea menstruasi...”

Sesaat Ayah terlihat kaget. Dua detik kemudian, seulas senyum merekah di wajahnya. Ia merengkuhku untuk kedua kalinya.

“Anak Ayah sudah besar. Kamu pasti bingung ya? Ini yang pertama buat kamu. Biar Ayah minta tolong Tante Chika ya?”

“Nggak mau!” tolakku keras. Ayah terkejut mendengarnya.

“Chelsea nggak mau ketemu sama Tante Chika! Chelsea bisa atur sendiri kok!”

Aku sadar, kata-kataku sudah terlalu kasar. Namun aku tak peduli. Aku benci Tante Chika. Wanita itu sudah merebut Ayah dariku.

“Tante Chika udah rebut Ayah! Ayah jadi lupain Bunda! Chelsea benci Tante Chika!”

Tangisku pecah. Kupererat pelukanku pada Ayah. Ayah mendaratkan tangan hangatnya di rambutku. Membelainya penuh kasih.

“Chelsea, Ayah minta maaf. Ayah nggak pernah lupain Bunda. Bunda selalu ada di hati Ayah. Kamu dan Bunda adalah dua hal terpenting dalam hidup Ayah.” Ujar Ayah lembut.

“Terus, kenapa Ayah mau nikah sama Tante Chika?” balasku sambil terisak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun