Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jika Aku Masih Punya Bunda

2 Maret 2017   07:36 Diperbarui: 4 Maret 2017   00:00 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Iya, Sa. Sedih kan? Aku nggak mau Ayah nikah sama Tante Chika,” kataku sedih.

Keanu dan Kevin bergantian menepuk bahuku. Aduh, sentuhan tangan itu. Tepukan lembut Keanu di bahuku terasa menenangkan.

“Sabar ya? Coba kamu pikirin lagi. Liat masalahnya bukan dari sudut pandang kamu aja, tapi dari sudut pandang ayah kamu juga.” Saran Keanu bijak.

“Chelsea, kayaknya ayah kamu butuh pendamping hidup. Bisa aja Om Albert kesepian.” Timpal Kevin.

“Kesepian gimana? Kan udah ada aku. Ayah kalo curhat juga ke aku,” bantahku.

“Beda, Chelsea. Om Albert butuh teman curhat yang seumuran sama dia. Butuh pendamping hidup lagi. Paham?” jelas Azura sabar.

Aku merenungi perkataan teman-temanku. Ya Allah, haruskah aku mengizinkan Ayah menikah lagi? Berat sekali rasanya. Namun, aku akan sangat egois bila tidak mengizinkan Ayah menikahi Tante Chika.

“Hei, kalian mau latihan nggak? Ayo, dua minggu lagi konser lho!” seru vocal koach kami dari ruang latihan.

Kami berlima tersentak kaget. Berlari ke ruang latihan. Aku, Keanu, Azura, Lerissa, dan Kevin membentuk vocal group. Namanya Sound of Sky. Alhamdulillah, kami sering menjuarai kompetisi vocal group tingkat nasional dan internasional. Kami juga sering mengadakan konser dan diundang mengisi acara-acara besar. On air dan off air di sejumlah televisi serta radio pernah kami lakukan.

**    

Kata mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun