Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tukar Jiwa

12 Desember 2016   05:45 Diperbarui: 12 Desember 2016   07:04 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istri? Ia terpaku, shock. Apa maksudnya itu?

**    

Kau bisa lumpuhkan tanganku

Tapi tidak mimpi-mimpiku

Kau bisa merebut senyumku

Tapi sungguh takkan lama

Kau bisa merobek hatiku... (Tulus-Manusia Kuat).

Hedy terus bernyanyi. Menggerakkan kesepuluh jarinya di atas piano. Tersenyum menguatkan. Ia tahu, gadis itu sedang sedih. Dizhalimi seseorang memang tak enak. Ditipu seseorang pun jauh dari kata menyenangkan.

“Jangan sedih...kamu pasti masih mikirin kejadian tadi pagi ya?” hibur Hedy lembut.

Maurin hanya terdiam. Terkesan jahat, namun bukan Hedy Tanuwijaya yang ia inginkan. Melainkan Albertus Arif. Penghiburan Hedy terasa hampa dan tidak memberi efek apa pun padanya.

“Aku terzhalimi lagi. Kepercayaanku direnggut. Harga diri dan intelektualitasku serasa direndahkan. Aku pernah iba padanya, pernah bersimpati padanya lantaran ia mengatakan dirinya tak akan menikah dan memilih hidup selibat. Tapi kenyataannya?” ungkap Maurin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun