“Sudah, sudah. Ambil hikmahnya. Jangan mudah mempercayai orang lain. Kamu gampang percaya, gampang mengasihani orang lain...” Hedy berkata menenangkan.
Benarkah? Maurin justru makin tertekan mendengar fakta itu.
“Aku tidak boleh kasihan pada orang lain?” tantang Maurin.
“Boleh, tapi ada batasnya...”
Sia-sia saja berbicara dengan Hedy. Ia bangkit dari sofa. Bersiap meninggalkan ruangan. Hedy ikut bangkit. Memegang lembut lengannya.
“Istighfar 100 kali, okey? Aku tahu, sejak tadi kamu sudah zikir. Kata Ali bin Abi Thalib, sepahit apa pun yang ada di dunia ini, yang paling menyakitkan adalah berharap pada manusia. Jangan berharap, tapi berdoalah. Doakan dia. Kalau kamu masih sedih, ingat aku saja.”
**
Coba sehari saja
Satu hari saja
Kau jadi diriku
Kau akan mengerti