Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tukar Jiwa

12 Desember 2016   05:45 Diperbarui: 12 Desember 2016   07:04 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sudah, sudah. Ambil hikmahnya. Jangan mudah mempercayai orang lain. Kamu gampang percaya, gampang mengasihani orang lain...” Hedy berkata menenangkan.

Benarkah? Maurin justru makin tertekan mendengar fakta itu.

“Aku tidak boleh kasihan pada orang lain?” tantang Maurin.

“Boleh, tapi ada batasnya...”

Sia-sia saja berbicara dengan Hedy. Ia bangkit dari sofa. Bersiap meninggalkan ruangan. Hedy ikut bangkit. Memegang lembut lengannya.

“Istighfar 100 kali, okey? Aku tahu, sejak tadi kamu sudah zikir. Kata Ali bin Abi Thalib, sepahit apa pun yang ada di dunia ini, yang paling menyakitkan adalah berharap pada manusia. Jangan berharap, tapi berdoalah. Doakan dia. Kalau kamu masih sedih, ingat aku saja.”

**    

Coba sehari saja

Satu hari saja

Kau jadi diriku

Kau akan mengerti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun