Orang yang menangis itu. Orang yang memeluk seorang perempuan yang berdarah-darah itu. Dia. Dia adalah suamiku. Dan perempuan di depannya. Perempuan yang terbaring tak berdaya itu. Itu aku.
Itu aku.
Itu ragaku.
Aku mati.
Aku telah mati.
Aku sudah mati!
Aku mencintaimu..
Bahkan sekarang ketika aku sudah mati..
Pergilah sayangku..
Berbahagiala bersama orang yang kamu cintai..
Ikutilah kata hatimu..
Pergilah..
Aku menunggumu di kehidupan mendatang..
Aku menunggumu, sayangku...
***
Lunna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H