***
Aku mendengar suamiku menyapanya dengan kata "dear".
Aku mendengar suamiku menyapanya dengan kata "sayang"
Aku mendengar semua kalimat yang meluncur dari bibirnya pagi ini. Ketika aku terbangun dari tidur. Aku tak ingin mengganggunya. Aku tak ingin membuatnya kaget. Aku tak ingin dia tau, bahwa aku mendengarnya. Sehingga aku terus saja berpura-pura terlelap. Ini bukan kali pertama.
"Jangan marah sayang, dengannya aku hanya berpura-pura. Cintaku hanya milimu. Selamanya"
Itu salah satu kalimat yang meluncur dari bibir suamiku. Orang yang aku cintai dengan gila.
"Pagi ini aku akan datang, sayang. Secepatnya. Aku naik pesawat pagi. Tunggu aku".
Suamiku mengakhiri percakapan dengan kalimat tersebut.
Aku masi pura-pura terlelap, hingga dia bangkit menuju kamar mandi.
Apakah sakit? Rasanya aku telah belajar menahannya. Aku belajar membuat hatiku kebal. Tapi air mataku mengalir deras di bawah bantal. Aku bersembunyi. Aku tak ingin dia melihat. Aku tak ingin dia tau bahwa aku mendengar segalanya.
***
"Sayang, sudah bangun?"
Sapanya ketika aku menyiapkan sarapan untuknya. Ia keluar dengan menyeret satu koper di lengan kanannya. Aku tak mau tau ke mana ia akan pergi.
Aku tersenyum ke arahnya.