Dengan memahami prinsip-prinsip behaviorisme dan penerapannya dalam konteks pendidikan, pendidik dapat mengembangkan strategi pengajaran yang efektif yang membantu siswa mencapai tujuan belajar mereka dan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Ini juga membantu  mengidentifikasi dan mengelola perilaku yang tidak diinginkan dan memotivasi siswa untuk melakukan yang terbaik.
Cara penguatan yang digunakan dalam pengajaran melibatkan penerapan prinsip-prinsip behaviorisme untuk memotivasi siswa dan memperkuat perilaku yang diinginkan. Berikut penjelasan penggunaan penguatan  dalam pengajaran, beserta contoh praktis dan studi kasus:
Cara menggunakan penguatan dalam pengajaran:
1. Penguatan positif:
 - Penguatan positif melibatkan pemberian suguhan atau penghargaan positif setelah siswa menunjukkan perilaku yang diinginkan. Ini bisa berupa pujian, hadiah fisik, atau bentuk pengakuan lainnya.
- Contoh:
Guru memuji siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar di kelas dan memberi stiker berwarna. Stiker tersebut kemudian dapat ditukarkan dengan hadiah kecil seperti pensil atau buku.
2. Penguatan negatif:
- Penguatan negatif melibatkan pengurangan atau penghapusan stimulus yang tidak diinginkan setelah siswa menunjukkan perilaku yang diinginkan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemungkinan terulangnya perilaku tersebut.
- Contoh:
Jika  siswa berperilaku  baik selama kelas, guru dapat memberikan pekerjaan rumah yang lebih ringan untuk mengurangi penguatan negatif.
Studi Kasus:
Penerapan Penguatan dalam Kelas
Studi Kasus 1Â
- Penguatan Positif:
Seorang guru di kelas SD ingin memotivasi siswa untuk membaca lebih banyak. Dia memutuskan untuk menerapkan penguatan positif. Setiap kali seorang siswa menyelesaikan buku, mereka mendapatkan perangko di kartu prestasi mereka. Setelah mengumpulkan sejumlah perangko, siswa tersebut dapat memilih buku baru dari perpustakaan sekolah. Dalam beberapa bulan, jumlah siswa yang rajin membaca meningkat signifikan, dan siswa menjadi lebih bersemangat dalam membaca.
Studi Kasus 2Â