Nabila adalah gadis lucu dan pintar yang berusia 17 tahun. Ia baru saja menginjakkan kakinya di koridor SMA Harapan Bangsa. Banyak yang mengenal Nabila, hal tersebut terlihat ketika Nabila berjalan untuk menuju kelas 12 IPA-1 atau kelasnya di tahun ajaran baru ini.
Banyak pula siswa-siswi yang menyapanya ataupun sekedar tersenyum ke arahnya. Sementara Nabila akan senang hati membalasnya dengan mengucapkan 'Selamat Pagi', itulah kebiasaan Nabila yang hampir 3 tahun dikenal senang menyapa semua orang yang ia kenal ataupun tidak.
"Lagi lihat apa, mbak?" Tanya Nabila kepada seorang siswi ketika sampai di depan sebuah mading.
"Lihat masa depan," Jawab siswi tersebut, tanpa mengindahkan pandangnya dari mading.
"Dih bucin," Celetuk Nabila.
"Empat L," Ucap siswi tersebut yang berkacak pinggang menghadap Nabila dengan ekspresi malas.
"Apa tuh?"
"LO LAGI LO LAGI!!!" Teriak siswi tepat di depan wajah Nabila. Sehingga Nabila harus menutup mata dan telinganya rapat-rapat.
"Yaudah sih nggak usah pakai teriak-teriak, Al," Kesal Nabila.
Al atau Aleta adalah anak kelas 12 IPA-2, yang kelasnya tepat di samping kelas Nabila. Aleta memiliki sifat yang bertolak belakang dengan Nabila, Aleta akan terlihat judes ke semua orang yang ia anggap mengganggunya. Tetapi Aleta juga mempunyai kemampuan berpikir yang hampir sama dengan Nabila si gadis IPA SMA Harapan Bangsa, walaupun mereka sama-sama terlahir dengan kemampuan otak yang luar biasa, mereka berdua selalu terlihat bertengkar dan beradu mulut di sepanjang harinya. Dan mereka akan terlihat akur ketika sama-sama akan mewakili olimpiade sains, ya walapun itu hanya beberapa kali saja sih.
"Lo ganggu," Ketus Aleta kepada Nabila.