Mohon tunggu...
Lady Malinda Ardina
Lady Malinda Ardina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lady

Think to imagine then write to make it real

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Bangku Taman

4 Juli 2016   20:38 Diperbarui: 4 Juli 2016   20:46 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah selesai membersihkan diri, kusergap ponselku.

“Di mana?”

“Bangku depan.”

“Sudah jalan, tunggu saja.”

Kakiku berjalan sambil bergetar. Rasanya seperti ingin diadili dan disidang. Samar-samar kulihat laki-laki berbaju biru yang sangat kukenal. Anhas!

“Kamu jalan dari Jakarta, ya? Lama betul,” sambutnya sambil mengernyitkan dahi.

“Iya tadi macet di tangga.”

“Di tangga atau di depan cermin?” bibirnya menyeringaikan senyum. Aku mati langkah. Aku berusaha agar tidak salah tingkah. Rasanya aku ingin pulang saja

“Oh iya, ini fotonya. Sekalian aku titip juga buat Sonya dan Tika.”

“Laku keras sekali, ya, Anda,” ledekku.

“Hahaha. Ya sudah, duduk dulu, yuk. Kamu pasti capek, kan?” Ajak Anhas. Tidak, Lin, jangan duduk! Atau sebuah percakapan panas akan terjadi. Sepertinya sekeras apapun keinginanku untuk pergi, rasanya tubuhku mudah sekali terbawa oleh tarikan tangan Anhas. Akhirnya aku duduk dengan posisi normal, dan di ujung bangku Anhas duduk menghadapku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun