Penggunaan Sumber Daya Berkelanjutan dilakukan dengan cara mengelola sumber daya alam dan budaya dengan cara yang memastikan mereka tetap tersedia dan dalam kondisi baik untuk generasi mendatang.
Intinya, Sustainability Turism atau Pariwisata berkelanjutan berupaya menciptakan keseimbangan antara kebutuhan wisatawan, lingkungan di mana objek wisata itu berada dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Observasi Study Sustainabillity Turism
Melihat secara langsung bagaimana situs budaya dunia yang menjadi objek wisata dikelola dalam konsep berkelanjutan (Sustainability) adalah hal yang menarik. Bagaimana pengelolanya menerapkan Strategy Sustainability, yang menyangkut aspek efisiensi, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan limbah, edukasi wisatawan, keberpihakan pada masyarakat, dll pada situs warisan dunia ini. Bagaimana ketiga pilar utamanya, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial bisa diwujudkan dalam strategy yang diaplikasi.
Mengurangi Jejak Carbon dan Penggunaan Energi Terbarukan
Kebijakan perlindungan pada lingkungan sudah terlihat sejak awal ketibaan wisatawan. Mogao Groto seakan dibuatkan dalam tiga ring perlindungan awal dari pengaruh polusi kendaraan dan mengurangi jejak karbon.Â
Bus wisata dengan bahan bakar bensin atau biosolar berhenti dititik kumpul yang telah disediakan. Bus Parkir dan dilarang menghidupkan mesin. Selanjutnya wisatawan akan menggunakan shuttle bus berenergi listrik untuk menuju titik lokasi dropping. Berjarak sekitar 3,5 -- 4 Km dari area parkir bus wisata.
Wisatawan diturunkan sekitar 250 meter dari gedung pusat penerimaan wisata. Dari Gedung penerimaan, wisatawan akan menggunakan (Odong-odong) Â angkutan kecil terbuka berenergi batere yang bisa memuat maksimal 20 orang. Â Berjarak sekitar 1,5 -- 2 Km menuju Mogao Grottoes berada.
Digedung penerimaan dan edukasi ini terjadi filtrasi awal pengelola terhadap wisatawan. Pengelola hanya memberi izin maksimal 6.000 orang wisatawan  mengunjungi Mogao Grottoes setiap harinya. Pengunjung pun harus melakukan pemesanan dengan online minimal 7 hari sebelum kunjungan. Pengunjung rata-rata setiap harinya bisa mencapai 6.000 -- 7.000 orang.
Edukasi Wisatawan