"Pak, mendalami agama itu tidak bikin gila. Yang bisa bikin gila apabila salah-salah mendalami agama."
"Berarti si Samsul salah mendalami agama dong."
"Mengapa Bapak bilang begitu?"
"Katanya yang bikin gila apabila salah-salah mendalami agama."
"Emang  menurut Bapak si Samsul gila ya?"
"Emang Mamah tidak lihat kelakuan dia seperti itu. Kalau bukan gila apa namanya? Omongannya saja suka ngawur."
"Hanya Bapak tuh yang bilang si Samsul gila. Tetangga sebelah menganggap si Samsul memiliki karamah,"
"Si Samsul Waliyullah?" Kamarudin mengernyitkan dahi.
"Ada orang bilang seperti itu."
***
Berulang kali Salmia berteriak memanggil nama Aida yang masih berkutat dalam kamarnya, untuk segera bergabung makan. Begitu Aida tiba. Salmia dan Kamarudin saling bersitatap. Sorot mata mereka heran melihat Aida. Tanpa ada angin, tanpa ada asap, tanpa dibicarakan terlebih dahulu Aida tiba-tiba memakai cadar. Bola mata mereka melebar menyaksikan penampilan anaknya seperti itu.