Mohon tunggu...
Kundiharto
Kundiharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Psychology Student

Deep interest in the fields of Information Technology, Psychology, Marketing, Management, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Zonasi, Ketimpangan Pendidikan di Balik Kebijakan Pemerataan

10 Oktober 2024   20:31 Diperbarui: 10 Oktober 2024   20:31 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendorong distribusi guru berkualitas ke seluruh pelosok negeri. 

Ini bisa dilakukan melalui insentif khusus bagi guru yang bersedia ditempatkan di daerah-daerah terpencil, serta peningkatan program pelatihan dan pengembangan untuk guru-guru di wilayah tersebut. 

Tanpa pemerataan guru yang baik, zonasi hanya akan terus menghasilkan ketimpangan dalam kualitas pendidikan.

Masalah lainnya yang perlu segera ditangani adalah biaya transportasi bagi siswa yang harus bersekolah jauh. 

Banyak keluarga, terutama dari kalangan ekonomi lemah, kesulitan membayar biaya transportasi untuk anak-anak mereka yang terpaksa bersekolah di luar zona karena alasan geografis. Pemerintah perlu mempertimbangkan program transportasi murah atau bahkan gratis bagi siswa-siswa ini. 

Dengan demikian, beban ekonomi bagi keluarga miskin bisa berkurang, dan siswa tetap bisa mengakses pendidikan tanpa harus terhalang oleh jarak dan biaya.

Yang tak kalah penting, pemerintah perlu memperbaiki sistem zonasi agar lebih transparan dan adil. 

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyediakan platform digital yang mudah diakses oleh masyarakat, di mana proses penerimaan siswa bisa dipantau secara real-time.

 Ini akan membantu mengurangi potensi manipulasi data dan memastikan bahwa proses zonasi dilakukan secara jujur dan terbuka. 

Selain itu, pemerintah daerah harus diberi kewenangan yang lebih jelas untuk menyesuaikan zonasi dengan kebutuhan lokal, namun tetap dalam kerangka aturan yang ketat dan diawasi oleh pemerintah pusat.

Pada akhirnya, zonasi hanya akan mencapai tujuan utamanya---yakni menciptakan akses pendidikan yang lebih adil---jika reformasi dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan semua pihak terkait, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, sekolah, hingga masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun