Sejarah sudah menunjukkan, ketika kita bekerja sama dan berfokus pada solusi, kita mampu menciptakan perubahan yang signifikan. Tantangan-tantangan ini nyata, tetapi begitu juga dengan kekuatan dan kemampuan kita untuk menghadapi mereka.
Bayangkan, jika kita bisa mengubah cara pandang kita---menghadapi dunia dengan optimisme yang didasarkan pada sejarah panjang perjuangan dan kemajuan.
 Tantangan tidak akan hilang begitu saja, tetapi dengan visi yang lebih jelas tentang siapa kita dan apa yang bisa kita capai, kita mungkin akan menemukan bahwa masih ada begitu banyak kesempatan untuk membentuk dunia yang lebih baik di masa depan.
Masalah yang kita hadapi mungkin tampak besar, tetapi begitu juga dengan peluang yang terbuka di depan kita. Jika kita memilih untuk melihatnya, kita bisa menemukan harapan di tempat-tempat yang sebelumnya tampak suram. Mungkin inilah waktunya untuk berhenti merasa kecil dan mulai melihat kekuatan yang kita miliki sebagai manusia.
Sejarah Singkat Alam Semesta dan Evolusi Kehidupan
Bayangkan kita bisa mundur jauh ke masa lalu---bukan hanya ribuan atau jutaan tahun, tetapi hingga 14 miliar tahun yang lalu. Saat itu, tidak ada apa pun. Lalu, tiba-tiba alam semesta kita lahir.Â
Alam semesta ini dimulai dari energi murni, tanpa materi, tanpa bentuk, hanya energi yang meluap dari suatu titik kecil yang kemudian meledak menjadi segalanya yang kita kenal sekarang.Â
Dari titik awal ini, segala hal mulai terbentuk.
Energi ini tidak langsung menjadi apa yang kita kenal sebagai bintang atau planet. Pada awalnya, itu hanyalah partikel-partikel dasar yang bergerak kacau balau, bertabrakan, dan berinteraksi satu sama lain sesuai dengan hukum-hukum alam yang juga mulai muncul dari kekacauan itu. Hukum gravitasi, elektromagnetisme, dan kekuatan dasar lain alam semesta mulai menyatukan partikel-partikel ini, membentuk awan gas dan debu, yang pada akhirnya menjadi bintang pertama.
Bintang-bintang ini adalah mesin penciptaan pertama alam semesta. Mereka membakar gas hidrogen sederhana dan mengubahnya menjadi elemen-elemen yang lebih kompleks melalui reaksi nuklir di dalam intinya.Â
Dan kemudian, ketika bintang-bintang ini mencapai akhir hidupnya, mereka meledak dalam ledakan supernova yang menyebarkan elemen-elemen baru ini ke seluruh penjuru ruang angkasa. Inilah momen ketika bahan dasar untuk kehidupan mulai tersebar ke seluruh alam semesta.
Setelah miliaran tahun, debu-debu bintang ini mulai berkumpul, membentuk planet-planet di sekitar bintang-bintang baru. Salah satu dari planet-planet itu adalah Bumi, yang akhirnya menjadi tempat lahirnya kehidupan.Â