Mohon tunggu...
Kundiharto
Kundiharto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Psychology Student

Deep interest in the fields of Information Technology, Psychology, Marketing, Management, and Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Benarkah Dunia Kita Rusak?

9 Oktober 2024   19:59 Diperbarui: 10 Oktober 2024   05:00 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels/Valentin Antonucci

Saya percaya bahwa dengan tindakan nyata yang didorong oleh harapan, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik---bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk generasi-generasi yang akan datang. Tantangan yang kita hadapi besar, tetapi begitu juga dengan potensi kita untuk mengatasinya. Dan itu, pada akhirnya, adalah alasan terbesar untuk optimisme kita.

Penutup

Arah masa depan manusia penuh dengan kemungkinan. Meskipun kita masih membawa naluri dasar yang diwariskan dari masa-masa kelangsungan hidup yang brutal, kita tidak lagi terikat sepenuhnya pada masa lalu tersebut. Manusia memiliki potensi yang luar biasa untuk menciptakan dunia yang lebih baik---dunia yang lebih adil, lebih damai, dan lebih berkelanjutan.

Perjalanan kita tidak hanya soal teknologi atau kemajuan ekonomi, tetapi tentang bagaimana kita mengatasi keterbatasan mental yang sering kali menghalangi kita untuk melihat gambaran yang lebih besar.

Tantangan terbesar kita saat ini adalah menciptakan narasi baru tentang siapa kita sebenarnya dan apa yang bisa kita capai sebagai spesies. Narasi yang tidak lagi didasarkan pada rasa takut, kekurangan, atau persaingan yang berlebihan, tetapi pada kerja sama, inovasi, dan harapan. 

Jika kita mampu melampaui pola pikir lama ini, masa depan bisa menjadi tempat yang penuh dengan peluang luar biasa---bukan hanya bagi kita yang hidup hari ini, tetapi juga bagi generasi yang akan datang.

Dengan kesadaran dan langkah-langkah nyata, kita bisa mulai membentuk dunia yang sesuai dengan potensi terbaik kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun